Apa Sih Itu Svelte Js? Bagaimana Cara Menjalankannya? Yuks Simak Pembahasan Berikut Ini

Website Svelte Js
(Sumber : Website https://svelte.dev/)
 
Hallo Sahabat Coders, Semoga kita semua selalu diberikan Kesehatan dan keberlimpahan dalam pekerjaan atau usaha kita.

Perkembangan dunia pemrograman semakin hari semakin menjadi-jadi. Banyak Bahasa pemrograman maupun framework baru bermunculan akhir-akhir ini. Terutama framework JavaScript yang yang banyak bermunculan. Dan semuanya sangat menarik untuk dicoba. 

Framework JavaScript yang terkenal saat ini contohnya Angular JS, Vue JS, React JS dan lain sebagainya dan mungkin banyak orang sudah tahu tentang framework- framework ini.

Namun, akhir-akhir ini, ada framework yang baru terkenal yaitu Svelte JS (Website : https://svelte.dev/). Framework ini Admin tahu dari seorang JavaScript Developer terkenal di Indonesia yaitu Mas Riza Fahmi (Curriculum Director di Hacktiv8 Indonesia).

Svelte Js merupakan sebuah framework JavaScript untuk menulis komponen antarmuka (user interface) yang dibuat oleh Rich Harris. Namun menurut penulisnya, Svelte Js ini bukan sekedar framework JavaScript seperti framework lainnya. 

Tapi lebih dari itu Svelte JS ini seperti compiler, maksudnya kode yang kita tulis di Svelte dikonversi menjadi JavaScript yang sudah dioptimasi.

Salah satu fitur kuncinya Svelte Js ini adalah ukuran filenya kecil karena sudah dikompilasi dan dioptimasi oleh Engine Framework itu sendiri. Dan hebatnya lagi, prosesnya ini tidak menggunakan Virtual Dom.

Berikut Ini Kelebihan Framework Svelte JS :

  • Menulis Lebih Sedikit Code
  • Tidak Menggunakan Virtual DOM
  • Sangat Reactive

Berikut ini merupakan Langkah-langkah menginstal Svelte JS :

(Note : Untuk proses penginstalannya, disarankan menggunakan alat bantu degit untuk membangun kerangka aplikasi. Node dan npm juga merupakan keharusan untuk menggunakan framework ini.)

-        #1 Install Node, NPM dan NPX bagi yang belum install. Karena saya belum install NPX maka saya install dengan cara membuka command prompt (CMD) atau untuk mac dan Linux bisa gunakan terminal.

Ketik : npm install -g npx

 

 

 

 

#2 Install Degit, Ketik : npm install -g degit Di CMD-nya.


 

 

 

#3 Kemudian install Svelte JS, ketik npx degit sveltejs/template my-svelte-project atau bisa download langsung filenya.





Atau untuk mempermudah, kita bisa mendownload file Svelte JS ini di website resminya (https://svelte.dev/



Setelah di install / di download silahkan masuk di foldernya, buka CMD, ketikan perintah npm install dan untuk menjalankan project ketik npm run dev






 

 

 

 

 

 

Kalau tampilannya begini, silahkan buka browser dan jalankan di http://localhost:5000. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.



 

 

 

Untuk mengubah tulisannya, teman-teman bisa modifikasi file App.svelte dan Main.jsdidalam folder src

# File App.svelte

#File Main.js



 

 

 

 

 

 

Jika dijalankan, tampilannya seperti dibawah ini :



Sahabat Coders juga bisa memodifikasi sesuai dengan kemaunnya masing-masing, yang terpenting adalah kita memahami struktur folder dan filenya, kemudian apa yang harus di import, variable apa yang diambil, variable ini diambil dari mana. 

Itu semua harus dipelajari sebelum membuat project dengan Svelte ini, biar tidak kebingungan saat menggunakannya.

Sekian dulu artikel kali ini, semoga apa yang kami bagikan bermanfaat.

#StayCodingSmileAndHappy

7 Framework atau Library CSS yang Bisa Kamu Coba

 

Para Developer Website khusunya yang bekerja khusus sebagai Front-end seringkali terkendala di masalah CSS, bukan karena pembuatannya melainkan produktivitas. Terkadang pembuatan Aplikasi Web menjadi ribet bila harus membangun CSS dari awal setiap ada project.

Hal ini bisa saja di atasi dengan membuat CSS sendiri, akan tetapi hal ini memerlukan waktu lagi. Belum lagi jika CSS yang dibuat terlalu banyak kadang kita lupa apa nama kelasnya.

Untuk meminimalisir atau mempermudah, developer dapat menggunakan Framework atau Library yang telah ada. Library ini biasanya sudah menyediakan documentasi sehingga, hanya tinggal mencari nama kelas yang ingin digunakan.



1. Bootstrap

Bootstrap merupakan library paling banyak digunakan saat ini. Hal ini tidak lepas dari bootstrap yang memiliki banyak documentasi dan komunitas. Banyak website yang telah menggunakan library ini dalam pembuatannya.

Tidak hanya menyediakan Library CSS, bootstrap juga menyediakan Library JS seperti bootstrap Validator yang dapat digunakan untuk memvalidasi sebuah form sebelum akhirnya data disimpan ke database.

Hingga postingan ini dirilis Boostrap telah sampai pada versi 4.5. Selain itu versi sebelumnya seperti v3.x, v2.x, dan v1.x masih bisa digunakan.

Untuk menggunakan boostrap silahkan kunjungi website resminya https://getbootstrap.com/.

2. Semantic UI

Semantic UI hadir dengan tampilan yang elegan, serta tentunya responsif. Selain itu framework ini mengusung konsep HTML yang ringkas dan ramah manusia.

Beberapa situs mengatakan bahwa Semantic memiliki struktur class yang bagus dan mudah dipelajari bagi pemula. Semantic UI disebut-sebut sebagai pesaing terberat dari Bootstrap. Jika anda sudah terbiasa dengan boostrap akan sangat mudah menggunakan Semantic sebab keduanya memiliki konsep yang hampir sama.

Untuk menggunakan Semantic UI silahkan kunjungi website resminya https://semantic-ui.com/.

3. Foundation

Sesuai dengan slogannya "responsive design gets a whole lot faster", Foundation membuat desain responsif menjadi lebih cepat.

Framework yang dikembangka oleh ZURB ini bersifat Open Source atau garatis. Hingga postingan ini di rilis Foundation telah sampai pada versi 6.

Beberapa website yang menggunaka Foundation seperti www.polar.com, projection.pixar.com, www.amazon.jobs, home.barclays serta masih banyak lagi.

Untuk menggunakan Foundation silahkan kunjungi website resminya https://get.foundation/.

4. Materialize

Materialize merupakan framework CSS yang dirancang oleh Google. Tujuan google membuat framework ini adalah mengembangkan sistem desain yang memungkinkan pengalaman pengguna terpadu di dalam semua produk mereka pada platform apa pun.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang Materialize silahkan kunjungi website resminya https://materializecss.com/.

5. Skeleton

Skeleton cocok untuk membangun website skala kecil yang tidak memerlukan semua utilitas kerangka kerja yang lebih besar. Skaleton menggunakan penamaan grid yang mudah dimengerti oleh orang awam. Grid ini terbagi menjadi 11 mulai dari "one" sampai "eleven". Contoh untuk membuat grid dengan panjang "2/11" dituliskan :

<div class="two columns">
//body
</div>

Untuk mengetahui lebih jauh tentang Skeleton silahkan kunjungi website resminya getskeleton.com.

6. Bulma

Bulma adalah framework CSS bersifat open source sehingga bebas digunakan developer manapun. Framework ini telah digunakan lebih dari 200.000 developer (sesuai yang tertulis di halaman resminya).

Berbeda dengan framework CSS lainnya yang biasanya menyertakan JavaScript, bulma hanya berupa CSS.

Ingin mempelajari Bulma lebih jauh kunjungi https://bulma.io/

7. Metro UI

Metro UI atau sekarang lebih dikenal dengan Metro 4 merupakan framework CSS yang dibuat di Ukraina. Framework ini tidak memerlukan pengetahuan Javascript untuk menggunakannya.

Metro UI dapat diakses atau di download dari NPM, Nuget, GitHub, dan Gitlab

Untuk mempelajari lebih jauh tentang Metro UI dapat diakses melalui https://metroui.org.ua/

Mengenal Apa itu Sails.js dan Cara Penginstallan

 

Sails.js atau Sails merupakan salah satu framework Node Js yang di tujukan untuk membantu dalam membuat sebuah website. Sails hadir dengan mengusung konsep framework MVC atau Model View Controller.

Beberapa kelebihan menggunakan Sails.js seperti, kemampuan untuk menggenerate RESTful API secara otomatis, mendukung web socket secara default sehingga cocok untuk pembuatan website realtime. Selain itu Sails.js juga mudah dikombinasikan dengan angular, vue, ataupun react.

Keunggulan Sails.js

Framework tentunya dibuat dengan tujuan memudahkan penggunanya. Selain itu salah satu hal yang akan dipertimbangkan pembuat adalah perbedaan atau keunggulan framework tersebut dibandingkan framework lainnya.

Berikut beberapa keunggulan dari sails.js :

  • Kemampuan untuk menggenerate RESTful API secara otomatis.
  • Sangat cocok untuk pembuatan aplikasi Realtime sebab Sails secara default sudah mendukung web socket.
  • Mudah di kombinasikan dengan react, angular, ataupun vue.
  • Disupport oleh framework besar seperti express dan socket.io

Instalasi Sails

Sebelum melakukan instalasi pastikan anda sudah memasang Node Js. Jika belum silahkan pasang terlebih dahulu dengan mengikuti tutorial Cara Menginstall Node JS di Windows. Bila sudah silahkan lanjut penginstalan sails.

Buka cmd kemudian ketikkan perintah npm install sails -g, perintah ini untuk menginstall sails secara global sehingga nanti dapat digunakan di directory mana saja.

Untuk mengecek apakah sails sudah terpasang, ketikkan perintah sails -v jika muncul kode versi berarti sails berhasil dipasang dan siap digunakan.

Membuat Project Baru dengan Sails

Kemudian yang harus dipelajari pertama kali adalah bagaimana cara membuat project baru menggunakan sails. Sebagai contoh disini kita akan membuat project baru dengan nama hello_world.

Pertama-tama buka cmd dan arahkan ke folder atau directory anda akan membuat project baru. Jika sudah silahkan ketikkan perintah sails new hello_world. Nama project berada di paling belakang yaitu hello_world.

Setelah menekan enter akan muncul pilihan untuk memilih template, terdapat dua yaitu web app atau empty. Anda bisa memilih empty yang artinya kosong, sedangkan Web app jika anda ingin mendapatkan template dengan auth, login, dan recovery password (sudah terdapat fitur login).

Untuk tutorial ini silahkan pilih Web App dengan menekan angka 1 pada keyboard kemudian enter. Tunggu proses pembuatan selesai.  



Didalam folder project anda akan muncul struktur baru seperti pada gambar.



Untuk menjalankan project arahkan cmd untu masuk kedalam folder baru tersebut. Setelah itu ketikkan perintah sails lift, akan muncul tampilan seperti berikut.



Bagian penting yang perlu anda ketahui adalah pada PORT karena akan digunakan untuk mengakses web di browsr.

Silahkan buka browser anda bisa Chrome atau Mozilla, lalu ketikkan pada kotak url localhost:1337. Port 1337 sesuaikan dengan port yang muncul di CMD. Jika berhasil anda akan mendapati tampilan pertama sails seperti dibawah.

Tampilan pertama template Web App dengan empty berbeda, dapat anda lihat ketika menjalankan project di browser.

Tampilan Web App


 

Tampilan Empty


 

Warning


  • sails new "nama_poject" : digunakan untuk membuat project sails.
  • sails lift : menjalankan project sails.

Mengenal Apa itu Express JS Hingga Cara Penginstalan

 

Express.js atau express merupakan framework Node js paling populer di dunia. Banyak perusahaan yang menggunakan Node Js akan menggunakan Express sebagai frameworknya. Ini tidak lepas dari banyaknya komunitas, serta dokumentasi tentang Express js yang memudahkan dalam membangun web. Selain itu express dirilis secara open source dibawah lisensi MIT yang berarti kodenya terbuka untuk umum.

Sebagai sebuah framework atau kerangka kerja express menawarkan fitur seperti routing, rendering view, serta mendukung middleware. Mungkin ada yang tidak tahu apa itu middleware ?.

Middleware merupakan istilah dalam dunia IT untuk perangkat lunak yang berperan sebagai penengah antara sebuah aplikasi dengan aplikasi lain. Salah satu kegunaan middleware adalah menyaring request yang masuk sebelum akhirnya di berikan kepada controller.

Framework express ini dapat di Install menggunakan NPM (Node Package Manager). Untuk cara penginstalannya sebagai berikut :

Menginstall Express.js

Untuk menginstall atau menggunakan express pada project web yang dibuat, bisa dilakukan dengan menginstall module terlebih dahulu dengan cara mengetikkan perintah npm install express --save pada CMD.

Kemudian terapkan express.js pada project, contohnya seperti kode di bawah :



Keterangan :


var express = required ('express'); Menginstruksikan server untuk menggunakan module express.

var app = express(); Menginstruksikan untuk menjalankan method express().

app.get ('/', function (req, res) { res.send ('Hello World!'); }); kode ini mengisyaratkan ketika url yang dibuka adalah "localhost:3000" maka function ini yang akan di jalankan. Sehingga yang muncul adalah "Hello World!".

app.listen (3000, function () { }); Menandakan aplikasi dijalankan pada port 3000.

7 Framework Node Js yang Palig Populer

 

 

Node Js sebagai platform perangkat lunak dalam pembuatan website memiliki banyak Framework yang dapat digunakan para programer. Tidak bisa dipungkiri penggunaan framework sangat bermanfaat dalam pembuatan aplikasi. Beberapa keuntungan menggunakan framework seperti.

  • Pembuatan website atau aplikasi menjadi lebih cepat ini dikarenakan framework sudah menyediakan kebutuhan contohnya seperti koneksi ke database, programer tinggal memanggil kelas atau modul yang telah di sediakan framework.
  • Pengkodean menjadi lebih sederhana.
  • Memiliki banyak pengguna atau komunitas.
  • Lintas Platform.
  • Produktivitas yang lebih tinggi.
Sifat node js yang open source menjadi salah satu pendorong muncul berbagai macam framework. Diantara banyaknya framework node js tersebut ada beberapa yang mungkin tidak asing lagi. Berikut 7 Framework Node Js yang Palig Populer

1. Express.js

Express.js adalah framework Node.js yang sederhana namun merupakan framework tercepat. Fungsi utamanya untuk mengelola server dan rute komunikasi. Sebagai salah satu framework paling populer di dunia, express di dukung dengan komunitas serta dokumentasi yang melimpah, sehingga untuk mempelajarinya tidaklah sulit.

Untuk Mengetahui lebih jauh tentang express js ini silahkan baca postingan Mengenal Apa itu Express JS Hingga Cara Penginstalan.

2. AdonisJs

AdonisJs merupakan salah satu Framework node js yang dibuat oleh Harminder Virk, seorang programer asal India.

Bagi pengguna Laravel mungkin tidak akan susah untuk menyesuaikan diri dengan framework yang satu ini, sebab struktur dasarnya mirip. Ketika membuat project baru dengan AdonisJs ini anda akan melihat struktur atau directory baru seperti controller, middleware, hingga Models.

3. Hapi.js

Hapi.js banyak digunakan untuk membangun web service atau RESTful API (Aplication Programing Interfaces). Salah satu keuntungan menggunakan Hapi.js adalah ketersedian authentikasi atau (auth) secara built in. Untuk menginstall Hapi.js bisa dilakukan dengan menjalankan perintah npm install hapi --save.

4. Kraken.js

Kraken.js merupakan framework node js yang dibangun oleh PayPal Engineering dengan tujuan mendukung salah satu backend service mereka. Framework ini dibangun di atas Express.js dengan penambahan fitur seperti environment-aware, konfigurasi dinamis, kemampuan menggunakan advanced middleware, keamanan, serta app lifecycle event.

5. Sails.js

Sails.js dibangun layaknya framework populer saat ini yaitu dengan menerapkan kondep MVC. Beberapa kelebihan menggunakan Sails.js seperti, kemampuan untuk menggenerate RESTful API secara otomatis, mendukung web socket secara default sehingga cocok untuk pembuatan website realtime. Selain itu Sails.js juga mudah dikombinasikan dengan angular, vue, ataupun react

Baca : Mengenal Apa itu Sails.js dan Cara Penginstallan

6. Koa.js

Koa.js merupakan framework web Node Js yang dikembangkan oleh pembuat Express.js. Koa.js hadir dengan memanfaatkan generator sehingga memungkinkan anda untuk membuang callback yang biasa kita jumpai pada pembuatan web Node Js.

7. Meteor.js

Meteor.js merupakan framework Node Js terakhir dalam daftar ini. Framework ini pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 2011. Sebelumnya bernama Skybreak kemudian diganti menjadi Meteor pada bulan Januari 2012. Meteor.js berlisensi MIT yang artinya framework ini bersifat open source.

Cara Membuat CRUD Database MySql dengan Node js

 

Sebelumnya kita telah belajar bagaimana cara membuat project baru dengan Node Js pada postingan kali ini kita akan melanjutkan dengan membuat CRUD database MySql.

Untuk kamu yang belum tahu apa itu CRUD ?
Jadi CRUD merupakan singkatan dari Create Read Update and Delete, ini merupakan aksi yang bisa dilakukan pada database.

Sebelumnya pastikan komputer anda telah terpasang XAMPP atau sejenisnya yang dapat memberikan anda akses ke MySql. Jika sudah punya silahkan jalankan MySql.
 

 

Membuat Database

Buka http://localhost/phpmyadmin/ di browser anda, kemudian buat database baru dengan nama coba_app. Kemudian buat tabel dengan nama akun dengan field seperti berikut :
 

 

Keterangan :

  • id_akun    INT (255) PRIMARY_KEY AUTO_INCREMENT
  • username VARCHAR (255)
  • password VARCHAR (255)
  • nama_lengkap VARCHAR (255)


Membuat Koneksi ke Database

Setelah memiliki database yang siap untuk dihubungkan, langkah selanjutnya adalah membuat koneksi ke database tersebut. Caranya sebagai berikut.

1. Saat membuat project baru kita sudah memiliki 3 file di folder utama atau root yaitu index.js, package-lock.json, dan package.json.

Edit file index.js ini dengan kode seperti di bawah:


var http = require('http');
var express = require('express');
var bodyParser = require('body-parser');
var app = express();
var port = 8080;

// koneksi ke database
var mysql = require('mysql');
var db = mysql.createConnection({
host: "localhost",
user: "root",
password: "",
database:"coba_app"
});
db.connect(function(err) {
if (err) throw err;
console.log("Connected!");
});

Pastikan anda mengisi nama host, user, password, dan database sesuai dengan database anda. Disini saya menghubbungkan project dengan database bernama coba_app.

3. Menginstall beberapa module yang dibutuhkan seperti express, mysql, ejs, dan body-parser.

  • mysql ketikkan perintah npm i mysql
  • express ketikkan perintah npm i express
  • ejs ketikkan perintah npm i ejs
  • body-parser ketikkan perintah npm i body-parser



4. Mengecek apakah aplikasi sudah terhubung atau belum, caranya dengan menjalankan project tersebut. Buka cmd kemudian ketikkan perintah node index.js. Bila muncul keterangan "Connected!" seperti pada gambar berarti aplikasi sudah terhubung dengan database.
 

 

Beberapa Error yang Bisa Anda Temui

Jika anda melewatkan beberapa detail anda bisa saja mendapatkan keterangan error seperti pada gambar di bawah ini. Tapi tenang saya akan berikan cara penyelesaiannya.

MySql belum dijalankan

Bila muncul error seperti pada gambar di bawah ini berarti MySql anda belum jalan. Solusinya dengan membuka aplikasi XAMPP dan klik start pada MySql.
 

 

Database Tidak ditemukan

Jika nama database tidak ditemukan maka akan muncul error seperti pada gambar di bawah. Solusinya dengan membuat database baru dengan nama database yang ingin anda hubungkan dengan project.
 

 

Membuat Template

Template atau tampilan ini akan tampil pada saat aplikasi web di jalankan. Beberapa tampilan yang perlu dibuat adalah read.html, insert.html, update.html. Untuk memulainya silahkan buat folder baru dengan nama public didalam public buat 2 folder baru dengan nama asset dan view. Berikut struktur lengkapnya :
 

 

Edit beberapa file menjadi kode seperti dibawah :

read.html


<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Read Database</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../asset/css/css.css">
</head>
<body>
<div class="konten d-flex">
<div class="card m-auto w-40">
<div class="p-2">
<h1 class="m-0">Daftar Akun</h1>
</div>
<div class="p-2">
<table class="tg" style="width: 100%;">
<thead>
<tr>
<td>No.</td>
<td>Nama</td>
<td>Username</td>
<td>Aksi</td>
</tr>
</thead>
<tbody>
<%
no = 0;
for(var i=0;i<data.length;i++){
no++;
%>
<tr>
<td><%=no%></td>
<td><%=data[i].nama_lengkap%></td>
<td><%=data[i].username%></td>
<td>
<div class="w-100 d-flex">
<button class="m-auto btn btn-success"><a href="/update?i=<%=data[i].id_akun%>">Edit</a></button>
<button onclick="hapus('<%=data[i].id_akun%>');" class="m-auto btn btn-danger" >Hapus</button>

</div>
</td>
</tr>
<%}%>
</tbody>
</table>
</div>
<div class="p-2">
<button class="btn btn-primary"><a href="/insert">Tambah Akun</a></button>
</div>
</div>
</div>
<script type="text/javascript">
function hapus(i) {
if (confirm("Hapus akun ini ?")) {
window.location.href ="/hapus_akun?i="+i;
}
}

</script>
</body>
</html>

insert.html


<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Insert Database</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../asset/css/css.css">
</head>
<body>
<form action="/tambah_akun" method="post">
<div class="konten d-flex">
<div class="card m-auto w-40">
<div class="p-2">
<h1 class="m-0">Tambah Akun</h1>
</div>
<div class="p-2">
<div class="form-group w-90">
<label>Nama Lengkap</label>
<input type="text" name="nama_lengkap" class="form-control">
</div>
<div class="form-group w-90">
<label>Username</label>
<input type="text" name="username" class="form-control">
</div>
<div class="form-group w-90">
<label>Password</label>
<input type="password" name="password" class="form-control">
</div>
</div>
<div class="p-2">
<button class="btn btn-primary"><a href="/insert">Simpan</a></button>
</div>
</div>
</div>
</form>
</body>
</html>

update.html


<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Update Database</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../asset/css/css.css">
</head>
<body>
<form action="/update?i=<%=data.id_akun%>" method="post">
<div class="konten d-flex">
<div class="card m-auto w-40">
<div class="p-2">
<h1 class="m-0">Edit Akun</h1>
</div>
<div class="p-2">
<div class="form-group w-90">
<label>Nama Lengkap</label>
<input value="<%=data.nama_lengkap%>" type="text" name="nama_lengkap" class="form-control">
</div>
<div class="form-group w-90">
<label>Username</label>
<input value="<%=data.username%>" type="text" name="username" class="form-control">
</div>
<div class="form-group w-90">
<label>Password</label>
<input value="<%=data.password%>" type="password" name="password" class="form-control">
</div>
</div>
<div class="p-2">
<button class="btn btn-primary">Update</button>
</div>
</div>
</div>
</form>
</body>
</html>

css.css

body{
margin: 0px;
padding: 0px;
font-family: 'calibri';
}
.konten{
width: 100%;
height: 100%;
position: absolute;
background: #00abff;
}.d-flex{
display: flex;
}.m-auto{
margin: auto;
}.card{
min-height: 200px;
background: white;
border-radius: 4px;
box-shadow:1px 1px 3px black;
}.w-10{
width: 10%;
}.w-20{
width: 20%;
}.w-30{
width: 30%;
}.w-40{
width: 40%;
}.w-50{
width: 50%;
}.w-60{
width: 60%;
}.w-70{
width: 70%;
}.w-80{
width: 80%;
}.w-90{
width: 90%;
}.w-100{
width: 100%;
}.p-2{
padding: 20px;
}.m-0{
margin: 0px;
} .tg {
border-collapse:collapse;
border-spacing:0;
border-color:#aabcfe;
margin:0px auto;
} .tg td{
font-family:Arial, sans-serif;
font-size:14px;
padding:10px 5px;
border-style:solid;
border-width:1px;
overflow:hidden;
word-break:normal;
border-color:#aabcfe;
color:#669;
background-color:#e8edff;
} .tg th{
font-family:Arial, sans-serif;
font-size:14px;
font-weight:normal;
padding:10px 5px;
border-style:solid;
border-width:1px;
overflow:hidden;
word-break:normal;
border-color:#aabcfe;
color:#039;
background-color:#b9c9fe;
}.btn{
display: inline-block;
font-weight: 400;
text-align: center;
white-space: nowrap;
vertical-align: middle;
-webkit-user-select: none;
-moz-user-select: none;
-ms-user-select: none;
user-select: none;
border: 1px solid
transparent;
border-top-color: transparent;
border-right-color: transparent;
border-bottom-color: transparent;
border-left-color: transparent;
padding: .375rem .75rem;
font-size: 1rem;
line-height: 1.5;
border-radius: .25rem;
transition: color .15s ease-in-out,background-color .15s ease-in-out,border-color .15s ease-in-out,box-shadow .15s ease-in-out;

}.btn-primary {
color: #fff;
background-color: #007bff;
border-color: #007bff;
}.form-group {
margin-bottom: 1rem;
}label {
display: inline-block;
margin-bottom: .5rem;
}.form-control {
display: block;
width: 100%;
padding: .375rem .75rem;
font-size: 1rem;
line-height: 1.5;
color:
#495057;
background-color:
#fff;
background-clip: padding-box;
border: 1px solid
#ced4da;
border-radius: .25rem;
transition: border-color .15s ease-in-out,box-shadow .15s ease-in-out;
}.btn-danger {
color: #fff;
background-color: #dc3545;
border-color: #dc3545;
}.btn-success {
color: #fff;
background-color: #28a745;
border-color: #28a745;
}

Terakhir edit kembali index.js seperti berikut :

index.js


var http = require('http');
var express = require('express');
var bodyParser = require('body-parser');
var app = express();
var port = 8080;

// koneksi ke database
var mysql = require('mysql');
var db = mysql.createConnection({
host: "localhost",
user: "root",
password: "",
database:"coba_app"
});
db.connect(function(err) {
if (err) throw err;
console.log("Connected!");
});


app.use(bodyParser.json());
var server = app.listen(port, () => {
console.info('listening on %d', port);
});
app.use(bodyParser.urlencoded({
extended: true
}));
app.engine('html', require('ejs').renderFile);
app.use(express.static('public'));

app.get('/', function (req, res) {
let s = "SELECT * FROM akun";
let query = db.query(s, (err, results)=>{
var data = {
data:results
}
res.render(__dirname+"/public/view/read.html", data);
});

});
app.get('/insert', function (req, res) {
res.render(__dirname+"/public/view/insert.html");
});
app.get('/update', function (req, res) {
let s = "SELECT * FROM akun WHERE id_akun='"+req.query.i+"'";
let query = db.query(s, (err, results)=>{
var data = {
data:results[0]
}
res.render(__dirname+"/public/view/update.html", data);
});

});

// insert data
app.post("/tambah_akun", function (req, res) {
let data = {nama_lengkap: req.body.nama_lengkap, username: req.body.username, password:req.body.password};
let sql = "INSERT INTO akun SET ?";
let query = db.query(sql, data,(err, results) => {
if (err) {
res.send({result:"error"});
}else{
res.redirect("/");
}
});
});
//delete data
app.get("/hapus_akun", function (req, res) {
let sql = "DELETE FROM akun WHERE id_akun='"+req.query.i+"'";
let query = db.query(sql, (err, results) => {
if (err) {
res.send({result:"error"});
}else{
res.redirect("/");
}
});
});
//update data
app.post("/update", function (req, res) {
let data = {nama_lengkap: req.body.nama_lengkap, username: req.body.username, password:req.body.password};
let sql = "UPDATE akun SET ? WHERE id_akun='"+req.query.i+"'";
let query = db.query(sql, data,(err, results) => {
if (err) {
console.log("error");
res.send({result:"error"});
}else{
console.log("success");
res.redirect("/");
}
});
})

Select Data Database MySql

Berikut kode untuk mengambil data dalam database mysql


app.get('/', function (req, res) {
let s = "SELECT * FROM akun";
let query = db.query(s, (err, results)=>{
var data = {
data:results
}
res.render(__dirname+"/public/view/read.html", data);
});

});

Insert Database MySql

Berikut kode untuk menginput data kedalam database mysql


app.post("/tambah_akun", function (req, res) {
let data = {nama_lengkap: req.body.nama_lengkap, username: req.body.username, password:req.body.password};
let sql = "INSERT INTO akun SET ?";
let query = db.query(sql, data,(err, results) => {
if (err) {
res.send({result:"error"});
}else{
res.redirect("/");
}
});
});

Delete Data Database MySql

Berikut kode untuk menghapus data di dalam database mysql


app.get("/hapus_akun", function (req, res) {
let sql = "DELETE FROM akun WHERE id_akun='"+req.query.i+"'";
let query = db.query(sql, (err, results) => {
if (err) {
res.send({result:"error"});
}else{
res.redirect("/");
}
});
});

Update Data Database MySql

Berikut kode untuk mengubah data di dalam database mysql


app.post("/update", function (req, res) {
let data = {nama_lengkap: req.body.nama_lengkap, username: req.body.username, password:req.body.password};
let sql = "UPDATE akun SET ? WHERE id_akun='"+req.query.i+"'";
let query = db.query(sql, data,(err, results) => {
if (err) {
console.log("error");
res.send({result:"error"});
}else{
console.log("success");
res.redirect("/");
}
});
})

Cara Membuat Project baru Node Js

 

Bosan menggunakan PHP sebagai bahasa server web anda ?

Ingin mencoba hal baru atau ingin beralih menggunakan JavaScript. Node Js bisa menjadi penganti Web server anda.

Sebelum itu mari mengetahui apa itu Node Js dengan membaca Pengertia Node Js Beserta Kelebihannya.

Setelah mengetahui apa itu Node Js, hal yang harus dipelajari selanjutnya adalah bagaimana cara membuat project baru dengan node js. Untuk mengetahui hal tersebut disini kita akan membuat project baru Node Js yang akan menampilkan kata Hello world pada HTML.

Membuat Project Baru Node Js

Sebelumnya pastikan komputer anda sudah terinstal Node Js dan dapat digunakan. Untuk menginstall Node Js baca postingan sebelumnya mengenai Cara Menginstall Node JS di Windows. Jika sudah, mulailah mengikuti langkah-langkah dibawah.

1. Buat folder baru dengan nama "app_nodejs" (terserah anda mau meletakkannya di directory mana).
 

 

2. Buka CMD dan arahkan ke directory "app_nodejs".
 

 

3. Ketikkan perintah npm init. Kemudian isi beberapa informasi sesuai keinginan anda. Disini saya membuat semuanya secara default, kecuali bagian author saya menuliskan coding rakitan. Untuk beralih ke bagian selanjutnya tekan tombol enter.
 

 

4. Masih pada layar CMD ketikkan perintah npm install


 

5. Akan muncul beberapa file baru di folder root "app_nodejs" yaitu "package.json" dan "package-lock.json". Dalam file package.json akan tampak data json seperti berkut:


{
"name": "app_nodejs",
"version": "1.0.0",
"description": "",
"main": "index.js",
"scripts": {
"test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1"
},
"author": "coding rakitan",
"license": "ISC"
}


Bagian yang perlu diperhatikan ada pada "main":"index.js", berarti file main adalah file index.js. Sehingga anda perlu membuat file baru dengan nama index.js di folder root anda sehingga nantinya akan terdapat 3 file yaitu "package.json", "package-lock.json", dan "index.js". 


 

6. Edit file index.js dengan kode seperti dibawah.


var http = require('http');

var port = 8080;
http.createServer(function (req, res) {
console.log("Aplikasi berjalan pada port : "+port);
res.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/html'});
res.end('Hello World!');
}).listen(port);

7. Kembali ke layar CMD dan ketikkan perintah npm install.
 

 

8. Masih di layar CMD ketikkan perintah node index.js. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah.
 

Silahkan buka browser, dan ketikkan di kolom url localhost: ditambah port yaitu 8080 sehingga menjadi localhost:8080


 

Jika muncul tulisan Hello world seperti di atas, ini menandakan project web anda berhasil dibuat.

Sedikit penjelasan mengenai port. Port ini dapat anda ganti sesuai keinginan anda akan tetapi ada baiknya menggunakan 8080 karena web hosting node js biasanya akan meminta mengarahkan ke port ini, seperti di Hosting Rumahweb.

Cara Membuat Project Baru dengan Ruby on Rails

 

 

Pada postingan sebelumnya Mengenal dan Menginstall Ruby on Rails kita telah menginstall bahan-bahan yang diperlukan untuk menjalankan Rails atau Ruby on Rails. Tentunya membuat project baru adalah langkah yang perlu di ketahui sebagai dasar membuat web menggunakan Rails ini.

Membuat Project baru di Rails

Sebagai contoh disini kita akan membuat project baru bernama "hello_world". Cara membuatnya sangat mudah anda tinggal buka CMD dengan menekan Windows + R kemudian ketikkan CMD.

Setelah CMD terbuka, arahkan ke folder tempat anda ingin menyimpan file Rails anda. Disini saya mengarahkannya pada "E:\ruby_on_rails", anda bisa menentukan sesuka hati tempat penyimpanannya. Untuk mengarahkan ketikkan perintah "cd E:" kemudian masuk ke folder "cd ruby_on_rails", seperti pada gambar.
 

 

Setelah berada di folder atau directory yang di inginkan, ketikkan perintah rails new hello_world. Intruksi tersebut mengisyaratkan untuk membuat project baru dengan nama "hello_world". Rails akan melakukan proses pembuatan project sehinnga nantinya akan muncul folder baru directory hello_world (E:\ruby_on_rails\hello_world).
 

 

Langkah selanjutnya arahkan CMD ke folder baru tadi dengan perintah "cd hello_world". Kemudian jalankan perintah bundle install pada cmd.

Bila terjadi error yang menginstruksikan untuk menginstall wabpacker silahkan ketikkan perintah rails webpacker:install. Kemudian ulangi lagi perintah bundle install. Akan tampak seperti pada gambar apabila tidak terjadi error, project rails kemudian bisa anda jalankan.
 

 

Menjalankan atau Run Project Rails

Selanjutnya yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah project sudah tidak memiliki kesalahan adalah dengan menjalankannya. Untuk menjalankan project Rails pastikan anda memiliki browser, kemudian ketikkan perintah pada cmd yaitu rails server atau rails s tentunya di dalam directory yang telah kita buat.

Berikut gambar yang akan muncul di CMD jika proses run server berhasil di lakukan.



Seperti yang di intruksikan di CMD anda bisa menjalankan web pada browser dengan port 3000. Buka browser anda lalu ketikkan localhost:3000 pada adrress bar. Tampilan awal Rails pada browser akan tampak seperti pada gambar.


Mengenal apa itu Bahasa Pemrograman Phyton

 

Sobat programer mungkin sudah tidak asing lagi dengan Java ataupun C++. Lalu apakah sobat programer tahu dengan bahasa pemrograman Phyton. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling populer di dunia. Untuk mengetahui lebih jauh tentang phyton silahkan simak ulasan berikut.

Apa itu Phyton

Phyton merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi serbaguna yang dibuat dengan fokus pada tingkat keterbacaan kode. Phyton menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaks kode yang sangat jelas.

Versi 1.0 dari Phyton dirilis pertama kali pada tahun 1994 oleh Guido Van Rossum yaitu seorang programer berkebangsaan Belanda. Guido Van Rossum pertama kali mengembangkan phyton di Stichting Mathematisch Centrum (CWI) pada tahun 1989.

Nama phyton di ambil dari film komedi blockbuster "Flying Monty Phyton" yang diproduksi oleh BBC Ingris.

Salah satu keunggulan dari phyton yaitu terletak pada penulisan kodenya yang relatif singkat dibanding bahasa pemrograman lain.

C++

#include <iostream.h>
int main(){
cout <<"Hello World";
return 0
}




Java

class Hello
{
public static void main(String[] args){
System.out.println("Hello World");
}
}



Phyton

print "Hello World"



Dukungan komunitas yang besar juga memudahkan pemula yang ingin mempelajari Phyton sebab dengan besarnya komunitas membuat dokumentasi atau tutorial tentang phyton menjadi melimpah.

Kelebihan Phyton

Berikut beberapa kelebihan dari Phyton yang harus anda ketahui sebelum mempelajarinya.
  • Mudah dimengerti
  • Brsifat Gratis
  • Multi Platform
  • Memiliki sintaks yang relatif singkat
Phyton bersifat multi platform yang artinya dapat digunakan untuk membuat berbagai macam aplikasi mulai dari desktop, mobile, hingga web. Selain itu phyton juga dapat digunakan hampir di semua sistem Operasi, trutama Windows, Linux, dan Mac OS.

Apa yang bisa saya lakukan dengan Phyton

Dengan menguasai bahasa pemrograman Phyton anda dapat membuat berbagai macam aplikasi baik itu Desktop, Mobile ataupun aplikasi WEB. Berikut penjelasan tentang apa saja yang bisa anda buat dengan bahasa Phyton.

Desktop App

Sama halnya seperti java dan C++, Phyton dapat kita gunakan untuk membuat aplikasi Desktop. Untuk memudahkan dalam pembuatan aplikasi desktop, programer dapat menggunakan tools yang bernama PyQt5-tools.

Web App

Dalam dunia WEB phyton terkenal dengan Frameworknya yang bernama Django. Framework ini bersifat full-stack yaitu istilah yang berarti django meliputi sisi front-end dan juga back-end.

Baca juga : Mengenal Apa itu Django dan Cara Penginstalannya - Coding Rakitan

Mobile App

Tidak hanya untuk membuat aplikasi WEB ataupun desktop kini Phyton juga bisa digunakan untuk membangun aplikasi mobile seperti aplikasi Android. Untuk membuat aplikasi android, phyton menyediakan sebuah framework bernama Kivy.

Robotic

PyRobot merupakan sebuah framework Phyton yang dikhususkan untuk membantu programer dalam membuat sebuah robot. PyRobot menyediakan berbagai API yang akan memudahkan dalam pembuatan robot.

Mengenal dan Menginstall Ruby on Rails

 

Sebelumnya kita telah membahas tentang Ruby dimana dalam postingan tersebut sempat disinggung tentang Ruby on Rails yaitu sebuah framework Ruby yang dikhususkan untuk membuat aplikasi web. Pada postingan kali ini kita akan membahas tentang apa itu Ruby on Rails hingga bahan apa saja yang perlu di install sebelum memulai bekerja dengan Ruby on Rails.

Apa itu Ruby on Rails

Seperti yang sudah disebutkan di atas Ruby on Rails atau biasa disebut Rails merupakan framework yang berjalan menggunakan bahasa Ruby. Framework ini dikhusukan untuk membangun aplikasi berbasis WEB sama halnya seperti Django pada Phyton atau Codeigniter pada PHP.

Rails juga mengadopsi konsep MVC sehingga pengguna yang biasa menggunakan Codeigniter ataupun Laravel akan lebih mudah mempelajarinya.

Menginstall Bahan yang Diperlukan



Hal pertama yang perlu anda lakukan untuk belajar Rails adalah menginstall bahan-bahan yang di butuhkan. Pertama yang perlu di install tentunya Ruby itu sendiri. Cara penginstalan Ruby dapat anda baca di Cara Menginstall Ruby di Windows. Secara garis besarnya berikut bahan-bahan yang diperlu diinstall.
  • Ruby
  • gem
  • bundle
  • rails
Jika anda mengikuti tutorial menginstall ruby yang telah saya posting maka anda sudah menginstall satu paket Ruby, gem, dan bundle. Bahan yang perlu di install hanya tinggal rails.

Cara menginstallnya cukup mudah, silahkan buka CMD kemudian ketikkan perintah dibawah.

gem install rails

Pastikan anda terkoneksi dengan internet selama penginstalan. Jika sudah selesai waktunya anda mengecek semua bahan apakah sudah siap atau belum dengan mengetikkan perintah berikut pada CMD.

Mengecek Ruby

	
ruby -v



Mengecek gem

	
gem -v



Mengecek bundle

	
bundle -v

Mengecek rails

	
rails -v

Jika muncul tulisan versi yang digunakan seperti pada gambar di bawah berarti semua bahan telah siap digunakan.



Sekarang anda bisa membuat project baru dengan Rails. Untuk cara membuat projectnya anda dapat baca di postingan Cara Membuat Project Baru dengan Ruby on Rails.

Mengenal Apa itu React Js

 

Sebagai programer web anda tentunya sudah tidak asing dengan JavaScript, bahasa ini merupakan bahasa yang umum dipelajari dalam dunia website. Namun tahukah anda ada beberapa library JavaScript yang dibangun untuk mempermudah dalam pengembangan web. Salah satu Library itu adalah React Js.

Apa itu React Js ?

React Js merupakan sebuah Library JavaScript yang dibuat oleh Facebook dengan tujuan untuk membangun antar muka pengguna yang lebih mudah. React Js hadir untuk membantu developer dalam membuat UI atau kumpulan menu di layar yang dapat dibuat dan dipanggil berulang kali sesuai keinginan.

Fitur Utama React Js

React Js hadir dengan dua fitur utama yang tentunya menambah daya tarik React Js itu sendiri. Dua fitur utama itu adalah fitur JSX dan DOM Virtual.

JSX

JSX merupakan ekstensi sintaksis yang mirip dengan XML tetapi ditujukan untuk JavaScript. JSX ini dibuat oleh Facebook guna menyederhanakan dalam membangun program atau aplikasi. Selain itu JSX bertujuan untuk mendefinisikan sintaksis secara ringkas dan mudah dikenali untuk mendefinisikan pohon struktur dengan atribut.

DOM Virtual

DOM Virtual ini berfungsi untuk membuat perubahan pada layar atau bagian tertentu di halaman website tanpa memuat ulang seluruh halaman. Sebagai contoh ketika anda mengklik tombol like maka akan muncul jumlah orang yang telah menekan tombol like ditambah anda.

Ini sangat berguna sebab user tidak perlu lagi melakukan refresh keseluruhan halaman yang tentunya akan memakan waktu dan data internet tentunya.

Kelebihan React Js

React Js hadir dengan menyediakan berbagai kode pustaka yang bisa langsung dipanggil oleh pengguna. Hal ini tentunya menghemat waktu pembuatan website.

Buat sekali gunakan dimana saja

Artinya anda bisa menulis kode satu kali, misalnya sebuah button, kemudian anda dapat memanggil button ini dimana saja dalam project anda.

Berjalan di sisi Server

Selain dapat berjalan di sisi client, React Js juga dapat dikolaborasikan dengan Node Js untuk me-render di server.

Merubah komponen lebih mudah

Merubah komponen menjadi lebih mudah sebab react js membagi setiap component-component yang akan digunakan. Contohnya button yang sudah tampil di berbagai halaman pada project, hanya tinggal merubah satu component saja tanpa merubah di setiap halaman.

Ramah SEO

Salah satu keinginan para pembuat website tentunya, memiliki website yang cepat terindex di mesin pencari seperti google. Dengan menggunakan react js, kegagalan mesin pencari untuk membaca aplikasi yang berat dengan JavaScript dapat ditangani.

Daftar Website yang Menggunakan React Js

Berikut beberapa website besar yang menggunakan React Js dalam pembuatannya.

  • Facebook
  • Dropbox
  • Mattermark
  • Tesla
  • Atlassian
  • Airbnb
  • Netflix
  • Reddit

Bahasa Pemrograman Paling Populer di Dunia

 

Bahasa pemrograman merupakan bahasa yang dikhususkan untuk membuat sebuah program atau aplikasi. Dulu kita kenal bahasa pemrograman bernama Assembli dimana bahasa ini termasuk bahasa tingkat rendah sebab masih jauh dari bahasa manusia.

Level bahasa pemrograman ditentukan dari seberapa mirip dia dengan bahasa manusia. Semakin mirip maka semakin mudah untuk di pahami.

Belakangan ini banyak bermunculan bahasa pemrograman, entah itu dari pengembangan bahasa sebelumnya ataupun belum ada sebelumnya. Dari banyaknya bahasa pemrograman ini, terdapat beberapa yang paling banyak digunakan atau populer di seluruh dunia.

Beberapa Bahasa Pemrograman yang Populer di Dunia

8. Ruby

Ruby merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek berbasis skrip yang dikembangkan oleh Yukihiro Matsumoto (seorang programmer asal Jepang). Karena berbasis skrip, ruby juga bisa disebut bahasa scripting yaitu bahasa yang tidak memerlukan prosedure compile. Bahasa pemrograman ini memiliki kemampuan dasar seperti Perl dan Python.

Baca juga : Mengenal Bahasa Pemrograman Ruby

7. TypeScript

TypeScript merupakan bahasa pemrograman berbasis JavaScript yang diperkenalkan oleh Microsoft. Bahasa ini ditujukan untuk programer yang ingin membangun aplikasi kompleks berskala besar dengan basis JavaScript.

TypeScript hadir dengan fitur strong-typing dan konsep pemrograman OOP klasik. Bahasa ini dapat digunakan di lingkungan tempat JavaScript sebab ketika TypeScript di compile, diubah ke kode JavaScript.

6. C

Bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman tertua. Meskipun sudah ada sejak lama, C tetap menjadi salah satu bahasa pemrograman yang populer hingga sekarang. Bahasa ini banyak menjadi acuan programer lain dalam membuat bahasa baru.

Bahasa C awalnya dibuat untuk porting OS komputer yang disebut UNIX.

Dengan bahasa C programer dapat membuat perangkat lunak tertanam, aplikasi ponsel cerdas, dan pengembangan game.

5. C++

C++ merupakan turunan dari bahasa C yang menjadi populer sama halnya seperti bahasa C sebab memiliki beberapa kesamaan hanya saja memiliki level yang lebih tinggi dan mudah dipahami manusia.

C++ masuk kedalam bahasa pemrograman berorientasi objek atau biasa kita kenal dengan sebutan OOP. Bahasa ini biasa digunakan sebagai dasar dalam mempelajari bahasa pemrograman sebab mudah dipahami.

Baca juga : Apa Perbedaan Bahasa C dengan C++ ?

4. PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang berjalan di sisi server. Dengan menggunakan PHP anda dapat membangun berbagai layanan web yang memungkinkan penggunaan database.

PHP termasuk kedalam bahasa skrip seperti JavaScript, Perl, Phyton, dan Ruby. Bahasa Skrip adalah bahasa yang tidak memrlukan prosedure compile. Untuk dapat mengggunakan PHP anda harus menginstall XAMPP atau WAMP terlebih dahulu.

Baca juga : Mengenal dan Menginstall XAMPP

3. Java

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi desktop maupun aplikasi mobile seperti android. Bahasa ini menjadi sangat populer terlepas dari kelebihannya yang mampu berjalan di hampir semua Sistem Operasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi muncul ponsel pintar dan populer saat ini yaitu Android yang menjadikan java sebagai bahasa utama. Sehingga pembuatan perangkat lunak android ini lebih mudah menggunakan Java meskipun dapat dibangun menggunakan bahasa lain akan tetapi ujung-ujungnya akan dikompile menjadi bahasa java.

2. Phyton

Phyton merupakan bahasa pemrograman serbaguna yang mulai dikembangkan pada tahun 1991 oleh programer Belanda bernama Guido van Rossum. Disebut serbaguna sebab dengan Phyton, dapat membangun aplikasi desktop, mobile, bahakan WEB.

Dalam dunia WEB phyton menawarkan Framework yang memudahkan dalam pembuatannya yaitu Django

1. JavaScript

JavaScript merupakan salah satu bahasa utama yang digunakan untuk membangun situs web. Pada umumnya JavaScript digunakan sebagai bahasa client side akan tetapi dengan munculnya teknologi Node Js kini JavaScript bisa digunakan di sisi server.

Jika digunakan pada sisi client atau client side, JavaScript dapat membuat website menjadi lebih interaktif, menambahkan perintah, ataupun menambahkan animasi yang tidak dapat dilakukan dengan CSS dan HTML saja.

Perkembangan lain dari JavaScript yaitu dengan munculnya Ajax yang dapat mengambil data dari server tanpa memuat ulang halaman. Kegunaan ajax ini sangat banyak di terapkan pada website-website sekarang ini.